Informasi

Hari ini, 229 ASN di Asmat Mulai Lakukan Sensus di 224 Kampung

Hari ini, 229 ASN di Asmat Mulai Lakukan Sensus di 224 Kampung

Hari ini, 229 ASN di Asmat Mulai Lakukan Sensus di 224 Kampung
 

ASMAT | 229 Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkup Pemkab Asmat, hari ini Rabu (6/9/17) diturunkan ke 224 kampung yang tersebar di 23 distrik, untuk melakukan pendataan Sensus Penduduk,  Pembangunan dan Ekonomi.

Tim Sensus yang terdiri dari pimpinan dan staf pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini, nantinya akan menghimpun data dan menggali informasi terkait kependudukan, pembangunan dan ekonomi selama 10 hari lebih.

“Tim diberi kuesioner yang sudah disiapkan. Ada 224 kampung di 23 distrik. Satu distrik satu OPD. Kecuali Agats ada 4 OPD, karena wilayahnya luas,”  kata Bupati Asmat Elisa Kambu, S.Sos ketika memberikan sambutan pada pelepasan Tim Sensus di Aula Wiyata Mandala, Agats, Selasa (5/9).

Anggaran Tim Sensus ini bersumber dari APBD Kabupaten Asmat Tahun 2017. Untuk itu, menurut Bupati Elisa, melalui Sensus tersebut, pemerintah ingin melihat dan mengkaji pembangunan yang telah dilaksanakan di 224 kampung.

Selain itu juga, pemerintah setempat ingin mengetahui dampaknya terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Yang istimewa dari Sensus ini, kita tidak menggunakan sampling. Semua kampung kita masuk untuk menggali dan menghimpun data,” katanya.

Bupati Elisa menjelaskan,  ada tiga tujuan utama dari Sensus ini. Pertama, memastikan data penduduk. Dimana, Pemkab Asmat ingin mengetahui jumlah penduduk orang asli Asmat, orang asli Papua, anak 0-4 tahun, anak 4-12 tahun, anak sekolah, mahasiswa, sarjana, warga usia produktif, pegawai dan pelaku ekonomi di kampung. 

“Semuanya direkam dan didokumentasikan. Lalu data-data itu dibawa dan diolah oleh Tim Validasi di tingkat kabupaten,” terangnya.

Kedua, memastikan infrastruktur dasar dan pendukung di kampung. Diantaranya sekolah, puskesmas, rumah pegawai, perumahan masyarakat, pegawai (guru, perawat dan PPL), akses jalan, jembatan, listrik dan sebagainya.

“Apakah infrastuktur-infrastruktur ini ada atau tidak. Lalu guru, perawat/bidan, PPL dan sebagainya itu bertugas atau tidak. Itu ingin kita ketahui,” tuturnya.

Ketiga, potensi Sumber Daya Alam (SDA) di kampung. Diantaranya sektor pertanian, perikanan dan perkebunan, termasuk pertambangan dan energi.

“Kita ingin tahu apakah potensi yang bisa kita dorong di kampung-kampung itu,” katanya.

Hasil Sensus tersebut, kata Bupati Elisa akan menjadi sumber informasi dan data bagi Pemkab Asmat dalam merumuskan kebijakan pembangunan ke depan. Terutama menjawab persoalan yang ditemukan di kampung-kampung.

“Misalnya, belum ada sekolah dasar atau fasilitas kesehatan di kampung, ya kita arahkan pembangunannya ke sana. Begitu pun dengan sektor yang lainnya. Jadi sasaran utama sensus sebagai acuan dasar kita untuk membangun," jelasnya.

Usai melepas Tim Sensus, Bupati Elisa dikesempatan yang sama juga meluncurkan pilot project Landasan Papua, yaitu kampung pengerak, sekolah pengerak, puskesmas pengerak dan HIV AIDS penggerak, di Distrik Agats yang terdiri dari 10 SD, satu puskemas dan 12 kampung.

"Saya berharap kader- kader yang telah dilatih dari bulan Maret sampai Agustus 2017 dapat memberi kontribusi positif dalam memperbaiki empat komponen dasar yang tersebar pada 224 kampung" katanya.

Dikesempatan yang sama juga, Bupati Elisa menyerahkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran - OPD (DPPA-OPD) Kabupaten Asmat Tahun Anggaran 2017. (Humas/SP)

Copyright © 2024 - Pemerintah Kabupaten Asmat