Pemkab Asmat Bangun Kerjasama Dengan UGM
Pemkab Asmat Bangun Kerjasama Dengan UGM

TIMIKA | Pemerintah Kabupaten Asmat terus berupaya meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembangunan masyarakat, Senin (3/9).
Salah satu bukti keseriusan pemerintah dibawah pimpinan Bupati Elisa Kambu dan Wakilnya Thomas E. Safanpo yakni melakukan kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) di Yogyakarta.
Kerjasama yang dilakukan masing-masing dibidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat, serta bidang lain.
Kerjasama ini tertuang dalam nota kesepahaman bersama Nomor: 074/4·C/PKS/BUP/ASMAT/VII/2018 dan Nomor: 617/UN1.P/DIT-KAUIDN/2018, yang ditandatangani Bupati Asmat Elisa Kambu dan Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono, yang diwakili Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni Dr Paripurna, di ruang Rektorat UGM.
Dalam surat tersebut juga tertuang kedua lembaga ini akan saling mendukung dalam pelaksanaan pembangunan Bangsa dan Negara Republik Indonesia selama 5 tahun.
Perjanjian kerjasama ini juga akan berlaku untuk jangka waktu lima tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang atau diakhiri.
Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan, Pemkab Asmat dan masyarakat menyambut baik kerjasama yang dilakukan.
Kata bupati, ia melihat kepedulian UGM terhadap pembangunan nasional khususnya Asmat sangat tinggi. Ini terbukti saat Asmat dilanda cobaan Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan campak, UGM hadir bersama pihak lain membantu pemerintah dan masyarakat hingga Asmat benar- benar steril dari kasus yang menyerang anak-anak tersebut.
Ia berharap kerjasama yang dibangun terus berlanjut hingga lima tahun berikutnya.
"UGM akan lebih besar lagi dan lebih bahagia lagi jika karya-karyanya dinikmati masyarakat Asmat," kata Elisa Kambu.
Orang nomor satu di Kabupaten Asmat ini mengatakan, saat ini belum ada mobil yang melintas di Asmat. Tapi ia optimis, kedepan Asmat akan lebih maju.
Asmat, kata bupati adalah kabupaten baru di Papua yang baru resmi 15 tahun terakhir. Secara topografi Asmat juga berada di daerah pedalaman Papua, karena itu belum banyak yang tersentuh. Masyarakat juga secara perkembangannya masih dalam tahap penyesuaian dengan dunia luar.
Untuk itu, kehadiran UGM melalui kerjasama yang dibangun bersama Pemda Asmat bisa membawa perubahan.
Menurut bupati, Asmat secara nama saat ini memang sudah sangat dikenal di Indonesia bahkan di beberapa belahan dunia karena ukirannya.
Asmat juga dikenal sebagai daerah yang unik. "Kami di Asmat tidak injak bumi dan juga belum pernah ke langit. Kami setengah dewa," kata Elisa.
Karena sudah dikenal, maka kata bupati pihaknya tengah berupaya menuntaskan pembangunan Bandara di Asmat agar semakin banyak orang bekunjung ke kota yang dikenal dengan julukan seribu papan terssebut.
Sementara Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni Dr Paripurna, mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati Asmat dan Tim ke universitas ternama di Indonesia tersebut.
Ia mengatakan, Asmat memang masih termasuk daerah yang sulit dijangkau. Namun UGM tidak melihat kesulitan, karena UGM akan selalu hadir menolong masyarakat.
Dikatakan, UGM sudah membentuk Gugus Papua. Mengirim mahasiswa KKN ke Papua juga sudah dilakukan, termasuk fakultas kedokteran melakukan penelitian kesehatan di Papua, khususnya di Asmat.
"UGM menyambut baik kerjasama yang dilakukan bersama Pemkab Asmat," ujarnya.(seputarpapua.com)