16 Kepala Puskesmas Asmat Tandatangani Pakta Integritas
16 Kepala Puskesmas Asmat Tandatangani Pakta Integritas
Peserta Rakersda Dinkes Asmat serius menyaksikan pembacaan Fakta Integritas / Foto Sergi |
ASMAT - Penutupan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Dinas Kesehatan Asmat, Jum’at (24/3) pagi, ditandai dengan pembacaan pakta integritas dan penandatanganan Pakta Integritas dari 16 orang Kepala Puskesmas.
Dari delegasi 16 Kepala Puskesmas (Kapus) yang membacakan Pakta Integritas dan penandatanganan pakta integritas diwakili Kapus Atjs, Ambrosius Oktan disaksikan Kadinkes, Pieter Pajala,Wakil Bupati Asmat, Thomas Eppe Safanpo, ST yang diwakili, Asisten I Setda Asmat, Yustus Kakom,S.Sos dan Ketua Panitia Rakerkesda, dr. Andy Simanjuntak serta seluruh peserta Rakerkesda.
Ketua Panitia, Andy Simanjuntak melaporkan, peserta Rakerkesda berasal dari 16 Puskesmas dan 16 Kepala Distrik. Dari 16 Kepala Distrik dalam wilayah kerja Puskesmas yang aktif hanya enam orang 6 Kepala Distrik. Jalannya Rakerkesda diawali dengan pengarahan dari Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Inspektorat dan Dinas Kesehatan.
Peserta Rakerkesda, lapor Simanjuntak, berhasil membahas dan merumuskan PERBUB yang mengatur 1000 Hari Pertama Kehidupan Manusia, PERBUB tentang pengelolaan obat di Kabupaten Asmat dan PERBUP tentang Standart Pelayanan Minimal (SPM) di Puskesmas.
Seusai Ketua Panitia, Andy Simanjuntak melaporkan jalannya Rakerkesda dilanjutkan dengan Kapus Atjs, Ambrosius Oktan membacakan pakta integritas yang terdiri dari lima poin yaitu, pertama, Tidak akan melakukan pratek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dengan semua kegiatan pada SKPD. Dan melaporkan kepada pihak berwenang, apa bila mengetahui ada KKN dalam proses pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari dana APBD Kabupaten Asmat maupun dana lainnya yang sah.
Kedua, Tidak akan menerima atau akan menolak semua bentuk gratifikasi yang diduga atau patut diduga ada hubungannya dengan jabatan saya yang bisa mempengaruhi pengambilan keputusan yang berakibat pada kerugian keuangan Negara atau Daerah.
Ketiga, Akan menggunakan anggaran dalam DPA-SKPD yang saya pimpin maupun dana lainnya yang sah sesuai dengan peruntukannya. Dan akan melaksanakan proses dengan pemahaman yang cukup, tentang berbagai kewajiban normatif yang terkait dan mematuhi seluruh ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Keempat, Tidak akan memproses dan membayar Dana Oprasional atau lainnya. Apa bila laporan kegiatan, pelayanan dan laporan pertanggungjawaban keuangan serta bukti-buktinya belum diserahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat.
Kelima, Apa bila saya melanggar hal-hal yang saya nyatakan dalam Pakta Integritas ini. Saya bersedia dikenakan sanksi moral, sanksi administrative serta dituntut ganti rugi dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangfan yang berlaku. “Demikian saya bacakan Pakta Integritas ini dan terima kasih,” katanya.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Asmat, Thomas Eppe Safanpo, ST yang diwakili Asisten I Setda Kabupaten Asmat, Yustus Kakom, S.Sos menyampaikan, apresiasi terhadap jalananya Rakerkesda yang berkomitmen membangun bersama pelaksanaan program pembangunan bidang kesehatan.
Disampaikannya masalah kesehatan bersifat mutidimensi, lintas batas dan antar wilayah. Tanggung jawab pembangunan kesehatan merupakan tanggun jawab berasama antara pemerintah pusat, Propinsi dan Kabupaten.
Menurutnya petugas kesehatan harus mampu memberdayakan masyarakat dibidang kesehatan melalui peningkatan pemahaman mereka untuk menurunkan angka kematian dan meningkatkan usia harapan hidup. Petugas harus bisa memastikan pelayanan terhadap Ibu Hamil, Bersalin, menyusui, pelayanan bay, Balita dan mempersiapkan generasi sehat di Asmat berjalan baik. Petugas medis mesti bisa memastikan pencegahan penyakit menular dan wabah terdeteksi lebih dini dan mendorong masyarakat bisa hidup bersih dan sehat. Petugas harus bisa memastikan Kartu jaminan kesehatan semua diketahui masyarakat. Sarana pendukung kesehatan harus merata di semua tempat pelayanan.
Dan pemerataan tenaga medis, seperti dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya ada di setiap Puskesmas.
“Saya berharap ini semua bisa ditingkatkan dan berjalan sebagaimana yang diharapkan ddan dirindukan masyarakat,” harapnya. (Sapa)