Peternakan
Peternakan
Ternak adalah hewan hasil domestikasi oleh manusia yang diatur segala kehidupannya (reproduksi, produksi kesehatan, pemeliharaan, dan lain-lain) oleh manusia dan dapat dimanfaatkan produk dan jasanya (daging, telur, susu, kulit, lemak, tenaga, wool, dan lain-lain) untuk kepentingan manusia. Jenis ternak yang dibudidayakan masyarakat di Kabupaten Asmat adalah sapi, kambing, dan babi. Pada tahun 2014, populasi sapi di Kabupaten Asmat adalah sebanyak 159 ekor, populasi kambing sebanyak 100 ekor, dan babi sebanyak 744 ekor.
Jumlah Populasi, Ternak Dipotong, dan Produksi Daging Menurut Jenis Ternak, 2014
Sumber: BPS Kabupaten Asmat, 2015 (diolah)
Populasi sapi di Kabupaten Asmat tersebar di 9 distrik dengan populasi terbesar berada di Distrik Bectbamu yaitu sebanyak 47 ekor. Sementara itu untuk populasi kambing tersebar di 10 distrik dengan populasi terbesar berada di Distrik Kolf Braza yaitu sebanyak 17 ekor. Populasi babi di Kabupaten Asmat tersebar di seluruh distrik dengan distrik yang memiliki populasi terbanyak adalah Distrik Agats yaitu sebanyak 56 ekor, sedangkan populasi terkecil berada di Distrik Bectbamu yaitu sebanyak 744 ekor.
Produksi daging di Kabupaten Asmat pada tahun 2014 secara keseluruhan mencapai 55.366 kg yang terdiri atas daging sapi sebesar 38.5436 kg, kambing sebesar 690 kg, dan babi sebesar 16.100 kg. Produsen daging sapi terbesar di Kabupaten Asmat pada tahun 2014 adalah Distrik Agats yaitu sebesar 30.240 kg, diikuti Bectbamu sebesar 2.033 kg, dan Pantai Kasuari sebesar 1.720 kg. Produsen daging kambing terbesar ditempati oleh Distrik Agats dengan produksi sebesar 265 kg, diikuti Atsy sebesar 88 kg, Pantai Kasuari dan Fayit dengan produksi masing-masing sebesar 75 kg. Distrik Agats juga menjadi produsen babi terbesar pada tahun 2014 dengan produksi sebesar 6.550 kg, sedangkan produksi terendah berasal dari Distrik Ayip dan Bectbamu dengan produksi masing-masing sebesar 150 kg. Jumlah sapi yang dipotong di RPH pada tahun 2014 adalah sebanyak 51 ekor, kambing sebanyak 36 ekor, dan babi sebanyak 226 ekor sehingga populasi masing-masing ternak pada awal tahun 2015 adalah 108 ekor sapi, 64 kambing, dan 518 ekor.
Populasi Unggas Menurut Jenis dan Distrik, 2014
No. | Distrik | Itik | Ayam Buras |
| ||
1. | Pantai Kasuari | 24 | 674 |
| ||
2. | Fayit | 75 | 968 |
| ||
3. | Atsy | 39 | 694 |
| ||
4. | Suator | 126 | 895 |
| ||
5. | Akat | 36 | 446 |
| ||
6. | Agats | 89 | 1.563 |
| ||
7. | Sawa Erma | 38 | 466 |
| ||
8. | Suru-suru | - | 572 |
| ||
9. | Kolf Braza | 52 | 669 |
| ||
10. | Unir Sirau | 34 | 485 |
| ||
11. | Kopay | 42 | 221 |
| ||
12. | Der Koumur | 23 | 243 |
| ||
13. | Safan | 24 | 270 |
| ||
14. | Sirets | - | 253 |
| ||
15. | Ayip | 18 | 368 |
| ||
16. | Bectbamu | 12 | 552 |
| ||
17. | Jetsy | 25 | 392 |
| ||
18. | Joerat | 42 | 247 |
| ||
19. | Pulau Tiga | 25 | 264 |
| ||
Jumlah | 724 | 10.242 |
Sumber: BPS Kabupaten Asmat, 2015
Jenis ternak unggas yang dibudidayakan masyarakat di Kabupaten Asmat adalah itik dan ayam buras. Populasi itik di Kabupaten Asmat selama periode 2010-2014 mengalami peningkatan dari hanya sebanyak 173 ekor pada tahun 2010 menjadi sebanyak 724 ekor pada tahun 2014. Populasi itik di Kabupaten Asmat pada tahun 2014 tersebar di 17 distrik dengan distrik yang tidak memiliki populasi itik adalah Distrik Suru-suru dan Sirets. Populasi itik terbesar berada di Distrik Suator yaitu sebanyak 126 ekor, sedangkan populasi terendah berada di Distrik Bectbamu yaitu sebanyak 12 ekor.
Produksi Daging dan dan Telur Menurut Jenis Unggas dan Distrik, 2014
No. | Distrik | Itik | Ayam Buras | |||
Daging (kg) | Telur (kg) | Daging (kg) | Telur (kg) | |||
1. | Pantai Kasuari | 40 | 197 | 718 | 143 | |
2. | Fayit | 35 | 173 | 890 | 177 | |
3. | Atsy | 34 | 168 | 845 | 168 | |
4. | Suator | 41 | 201 | 762 | 151 | |
5. | Akat | 49 | 243 | 812 | 161 | |
6. | Agats | 1,470 | 211 | 956 | 203 | |
7. | Sawa Erma | 50 | 248 | 584 | 116 | |
8. | Suru-suru | 8 | - | 893 | 177 | |
9. | Kolf Braza | 26 | 131 | 448 | 89 | |
10. | Unir Sirau | 11 | 56 | 652 | 129 | |
11. | Kopay | 22 | 108 | 548 | 109 | |
12. | Der Koumur | 5 | 28 | 360 | 71 | |
13. | Safan | 5 | 28 | 571 | 113 | |
14. | Sirets | 14 | - | 372 | 74 | |
15. | Ayip | - | - | 412 | 82 | |
16. | Bectbamu | 23 | 112 | 474 | 94 | |
17. | Jetsy | - | - | 426 | 84 | |
18. | Joerat | 16 | 80 | 402 | 80 | |
19. | Pulau Tiga | 10 | - | 267 | 53 | |
Jumlah | 1,859 | 1,984 | 11,392 | 2,274 |
Sumber: BPS Kabupaten Asmat, 2015
Ternak unggas menghasilkan produk daging dan telur. Jumlah daging yang berasal dari ternak unggas pada tahun 2014 adalah sebanyak 13.428 kg yang terdiri atas 1.856 kg daging itik dan 111.392 kg daging ayam buras. Distrik yang memiliki produksi daging itik terbesar adalah Distrik Agats yaitu sebanyak 1.470 kg, sedangkan produksi daging itik terendah berasal dari Distrik Suru-suru yang hanya sebanyak 8 kg. Produksi daging ayam buras tertinggi juga berasal dari Distrik Agats dengan produksi sebesar 958 kg dan produksi terndah berasal dari Distrik Pulau Tiga yang hanya sebesar 267 kg. Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging unggas, Pemerintah Kabupaten Asmat mendatangkan daging ayam dari luar kabupaten yang jumlahnya bervariasi tiap tahunnya. Pada tahun 2010, jumlah daging ayam yang didatangkan sebanyak 17.678 kg, kemudian menurun menjadi hanya sebanyak 6.840 kg pada tahun 2013, dan meningkat kembali menjadi sebanyak 28.899 kg pada tahun 2014.
Produksi telur itik di Kabupaten Asmat cenderung fluktuatif selama periode 2010-2014. Pada tahun 2010, produksi telur sebesar 427,05 kg, kemudian meningkat menjadi sebanyak 3.903 kg pada tahun 2012, dan pada tahun 2014 berkurang menjadi hanya sebesar 1.984 kg. Produsen telur itik terbesar di Kabupaten Asmat pada tahun 2014 adalah Distrik Sawa Erma yaitu sebanyak 248 kg, diikuti Akat sebanyak 243 kg, dan Agats sebanyak 211 kg. Untuk telur ayam buras, produksinya juga cenderung fluktuatif selama periode 2010-2014. Produksi telur ayam buras pada tahun 2010 adalah sebanyak 1.537,13 kg, kemudian meningkat menjadi sebanyak 7.767 kg pada tahun 2012, dan selama 2 tahun berturut-turut mengalami penurunan hingga menjadi sebanyak 2.275 kg. Produsen telur ayam buras tertinggi pada tahun 2014 adalah Distrik Agats yaitu sebanyak 203 kg, sedangkan produksi terendah berasal dari Distrik Pulau Tiga yang hanya sebanyak 53 kg. Seperti pada daging unggas, dalam rangka mencukupi kebutuhan telur, Pemerintah Kabupaten Asmat mendatangkan telur dari luar kabupaten yang jumlahnya dari tahun ke tahun selama periode 2010-2014 semakin meningkat. Jumlah telur yang didatangkan pada tahun 2010 adalah sebanyak 23.220 kg dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 55.593 kg.