Perikanan
Sektor perikanan merupakan salah satu sektor andalan di Kabupaten Asmat. Wilayah Kabupaten Asmat yang berada di pesisir Laut Arafura dan memiliki banyak sungai besar membuat wilayah ini memiliki potensi perikanan yang besar baik untuk perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Produksi ikan di Kabupaten Asmat masih dapat ditingkatkan mengingat usaha perikanan yang dilakukan masyarakat sebagian besar masih skala tradisional. Pada tahun 2018, produksi sektor perikanan hanya sebesar 12.206,79 ton atau senilai Rp. 191.916.655.000,-. Angka tersebut terus meningkat hingga tahun 2024 dengan produksi mencapai 15,673.02 ton atau setara Rp. 222,907,836,-.

Selain produksi dan nilanya pengembangan sector perikanan di Kabupate Asmat bias didiskripsikan juga dari perkembangn armada tangkap ditunjukan pada tabel berikut:

Dari tebel diatas nampak bahwa perahu tanpa motor masih dominan pemiliknya dari yang tidak punya motor. Sedangkan mesin motor didominasi 5-10 GT. Umtuk perkembangan alat tangka ditunjukan pada tabel berikut:

Dari tabel diatas nampak bahwa alat tangka jaring insan tetap banyak dimanfaatkan dilaut, sedangkan di perairan umum banyak memanfaatkan jaring kakap.


Untuk komoditi pemasaran antar pulau didominai jenis ikan beku campuran. Pada komoditi olehan melalui penjualan gelembung ikan dan ikan asin. Adapun masyarakat dengan mata pencaharian dari laut, ditunjukan pada tabel berikut:

Jika dirinci menurut monografi dari sector keluatan menurut jenisnya pada tahun 2024, produksi perikanan di Kabupaten Asmat didominasi oleh produksi perikanan laut yang mencapai sebanyak 15,673.02 ton dengan nilai dari produksi mencapai Rp. 222,907,836,-. Produk unggulan perikanan laut Kabupaten Asmat adalah pari, cucut, dan bulanak, sedangkan produk unggulan perikanan darat adalah bandeng.
Lebih jauh lagi, terdapat banyak peluang peningkatan produksi sektor perikanan di Kabupaten Asmat. Berdasarkan data dinas kelautan dan perikanan Kabupaten Asmat, sebagian besar armada perikanan tangkap di Kabupaten Asmat adalah perahu tanpa motor dengan jumlah sebanyak 4.879 unit. Sedangkan untuk armada perikanan tangkap yang menggunakan perahu motor berkekuatan 21-30 GT hanya sebanyak 14 unit. Jika armada perikanan tangkap di Kabupaten Asmat ditingkatkan kapasitasnya dari perahu tanpa motor menjadi perahu motor, maka jumlah produksi perikanan akan mengalami peningkatan. Di samping itu, sebagian besar nelayan di Kabupaten Asmat adalah nelayan sambilan utama sebanyak 19.958 orang dan nelayan pembudidayaannya sebanyak 2.136 orang. Hal ini menunjukkan bahwa lapangan kerja sektor perikanan di Kabupaten Asmat masih bisa dioptimalkan dengan memberikan fasilitasi peningkatan kemampuan produksi perikanan kepada para pelaku usaha perikanan.






.png)
.png)
