Pembangunan

Infrastruktur

Sarana Transportasi

Ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu fasilitas yang sangat diperlukan dalam meningkatkan daya saing daerah. Sarana dan prasarana wilayah pada dasarnya merupakan elemen pendukung bagi berlangsungnya kehidupan suatu wilayah karena masyarakat yang tinggal di suatu wilayah akan membutuhkan sarana prasarana untuk melangsungkan kegiatan. Selama periode 2010-2014, panjang jaringan jalan di Kabupaten Asmat mengalami peningkatan setiap tahun. Pada tahun 2010, panjang jaringan jalan di Kabupaten Asmat adalah sepanjang 148,41 km, meningkat menjadi sepanjang 167,42 km pada tahun 2012, dan pada tahun 2014 meningkat menjadi sepanjang 204,77 km. Jadi dalam kurun 5 tahun terakhir terjadi peningkatan jaringan jalan sepanjang 56,38 km.

Angkutan laut dan sungai adalah salah satu sarana transportasi utama yang digunakan di Kabupaten Asmat. Selama periode 2010-2014, jumlah pengguna jasa transportasi sungai di Kabupaten Asmat dapat dikatakan fluktuatif. Pada tahun 2010, jumlah pengguna jasa transportasi sungai adalah sebanyak 2.040 orang, kemudian meningkat menjadi sebanyak 3.432 orang pada tahun 2012, dan pada tahun 2014

mengalami penurunan menjadi sebanyak 2.345 orang. Angkutan udara menjadi salah satu alternatif mobilitas barang dan penduduk di Kabupaten Asmat mengingat kondisi geografis Kabupaten Asmat yang berupa perairan dan masih memiliki hutan yang luas. Untuk mobilisasi penduduk di tingkat Provinsi Papua, penduduk di Kabupaten Asmat menggunakan transportasi udara melalui Bandara Ewer. Rute pesawat dari Bandar Ewer adalah menuju Bandara Mopah di Kabupaten Merauke dan Bandara Moses Kilangin di Timika. Pada tahun 2014, jumlah kedatangan dan keberangkatan dari Bandara Ewer ke Bandara Mopah masing-masing adalah sebanyak 68 penerbangan dengan jumlah penumpang datang sebanyak 347 orang dan penumpang berangkat sebanyak 420 orang. Sementara itu, jumlah kedatangan dan keberangkatan dari Bandara Ewer ke Bandara Moses Kilangin masing-masing adalah sebanyak 75 penerbangan dengan jumlah penumpang datang sebanyak 826 orang dan penumpang berangkat sebanyak 837 orang.

Fasilitas Jasa Perbankan

Ketersediaan fasilitas bank dan non bank sangat penting dalam rangka menunjang aspek daya saing daerah. Dengan adanya fasilitas tersebut segala urusan berkaitan dengan jasa dan lalu lintas keuangan dapat berjalan dengan lancar. Selain memberikan kemudahan fasilitas bertransaksi dan sebagai tempat penyedia dana bagi yang membutuhkan kredit, perbankan juga menjadi sarana yang aman untuk bertransaksi. Perkembangan kelembagaan keuangan masih didominasi oleh lembaga keuangan pemerintah dan swasta, sedangkan lembaga keuangan masyarakat masih sangat terbatas. Kabupaten Asmat hanya memiliki dua bank yakni Bank Papua dan Bank Rakyat Indonesia dimana kedua Bank tersebut masih bersifat perwakilan. Kondisi ini sangat memprihatinkan sirkulasi peredaran uang di wilayah distrik dan kampung. Selain fasilitas kantor, kedua bank tersebut juga menyediakan jasa anjungan tunai mandiri kepada pelanggannya. Distrik yang memiliki lembaga keuangan bank adalah Distrik Agats, Pantai Kasuari, Sawa Erma, dan Atsy.

Ketersediaan Hotel dan Penginapan

Dalam rangka meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Asmat, ketersediaan sarana dan prasarana penunjang seperti hotel dan penginapan merupakan prasyarat utama untuk mendukung hal tersebut. Ketersediaan penginapan sangat menunjang dalam pelaksanaan pembangunan perekonomian suatu daerah. Banyaknya penginapan dapat menunjukkan perkembangan kegiatan ekonomi pada suatu daerah dan peluang-peluang yang ditimbulkannya. Jumlah hotel yang ada di Kabupaten Asmat pada tahun 2014 adalah sebanyak 5 hotel dengan jumlah kamar yang tersedia sebanyak 64 ruang kamar. Dari 5 hotel tersebut, 4 diantaranya terdapat di Distrik Agats dan satu hotel berada di Distrik Atsy.

Copyright © 2024 - Pemerintah Kabupaten Asmat