Perkebunan
Kabupaten Asmat memiliki potensi pengembangan sektor pertanian yang tinggi mengingat adanya ketersediaan lahan yang besar. Namun masih terbatas pada sapras dan teknologi pertanian yang digunakan oleh masyarakat masih tradisional dan dan belum bersifat komersial, sehingga sektor pertanian belum berkembang. Jika dilihat dari pengunaan lahan dimana sebesar seluas 2,3 juta hektar, sebagian besar lahan di Kabupaten Asmat merupakan hutan dimana lahan yang dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan masih relatif kecil (kurang dari 1 persen).
Pertanian Tanaman Pangan
Kondisi lahan di Kabupaten Asmat secara umum belum mendukung untuk pertumbuhan optimal padi karena masih merupakan lahan baru berupa lahan gambut yang memiliki keasaman tanah cukup tinggi sehingga membutuhkan waktu lama untuk menghasilkan kondisi yang cocok untuk pertumbuhan tanaman padi. Luas tanam padi di Kabupaten Asmat mengalami peningkatan selama tahun 2020- 2023 dari sebelumnya hanya 125 ha pada tahun 2020, menjadi seluas 113,70 ha pada tahun 2023. Luas panen padi di Kabupaten Asmat di tahun 2024 seluas 147,25 ha dari luas tanam sebesar 149,25 ha dan produksi padi sebesar 692,08 ton, dengan produktivitas tanaman padi di Kabupaten Asmat pada tahun 2024 adalah sebesar 4,70 ton per ha.


Selain Luas Panen, Luas Tanam Produksi, dan Produkstifitas Padi, juga diperlihatkan Luas Panen, Luas Tanam, dan Produksi Tanaman Palawija, diperlihatkan pada tabel berikut:



Pertanian Hortikultura
Pertanian hortikultura di Kabupaten Asmat berada di hamparan dataran rendah di hampir seluruh wilayah distrik. Berbagai macam sayuran dan buah- buahan dihasilkan di Kabupaten Asmat meskipun dalam skala yang belum begitu besar. Dengan demikian, pertanian hortikultura di Kabupaten Asmat dapat dikatakan belum berorientasi komersial dan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan subsisten masyarakat.
Komoditas sayuran yang dihasilkan Kabupaten Asmat terdiri dari berbagai jenis diantaranya adalah bayam, cabe rawit, kacang panjang, kangkung, ketimun, terong, dan tomat.

Komoditas buah-buahan yang dihasilkan Kabupaten Asmat terdiri dari berbagai jenis diantaranya pisang, salak, rambutan, durian, mangga, nangka, nanas, jeruk siam, jeruk besar, matoa, pepaya, sukun, jambu biji, dan semangka. Produksi berbagai komoditas buah-buahan di Kabupaten Asmat pada tahun 2024 diantaranya adalah pisang sebanyak 1644,92 ton, nangka 97,46 ton, sukun 6,41 ton, jeruk siam 49,18 ton, dan lain-lain.

Tanaman Perkebunan
Jenis tanaman perkebunan yang dibudidayakan masyarakat di Kabupaten Asmat diantaranya adalah kelapa, karet, kopi, dan sagu. Dari berbagai komoditas tanaman perkebunan yang dibudidayakan masyarakat, komoditas kelapa dan sagu merupakan komoditas utama tanaman perkebunan dilihat dari sisi luas area dan produksinya. Kedua komoditas tersebut tersebar merata di seluruh distrik yang ada di Kabupaten Asmat. Luas area tanaman kelapa di Kabupaten Asmat pada tahun 2024 adalah seluas 581,26 ha dengan produksi mencapai 158,91 ton, sedangkan luas tanaman sagu pada tahun 2024 adalah seluas 4357,50 ha dengan produksi mencapai 9513,52 ton pada tahun 2024. Tingginya produksi sagu di Kabupaten Asmat disebabkan karena wilayahnya yang cocok untuk perkembangan optimal tanaman sagu dan tanaman tersebut merupakan salah satu makanan pokok yang ada di Kabupaten Asmat.







.png)
.png)
