Bedah Program, Warga Asmat Tertawa Dan Bersukacita
Bedah Program, Warga Asmat Tertawa Dan Bersukacita
“Saya mau mengajak kita semua. Don’t afraid of change….jangan takut berubah. We can believe to change….kita percaya bisa berubah,” Begitu kata-kata bijak Bupati Asmat.
Tampak Bupati Asmat, Elisa Kambu, S.Sos membaur bersama aparat kampung Yosim pancar bersama usai perjamuan makan malam bersama Aparat kampung |
PROGRAM yang diagendakan dalam Musrenbang dari tahun ke tahun selama ini masih sangat asing dan sangat jauh dari gerak keseharian hidup masyarakat Asmat. Tahun ini, program yang dibedah untuk tahun 2018 mesti mampu membawa benih-benih partisipatif dan mendekatkan rakyat Asmat bisa berubah. Mereka merasakan sejahtera. Maka, program lahir secara natural dan menjadi sesuatu yang organik yang tumbuh di dalam masyarakat itu sendiri. Jika itu bisa dilakukan, arah visi dan misi pembangunan Kabupaten Asmat “berubah dan sejahtera” terwujud.
“Saya harapkan seperti itu. Karena para pejabat yang mendapat amanat ini, semua orang pilihan. Orang hebat-hebat. Saya minta dan berharap buktikan dalam karya nyata. Dokumen harmonisasi RPJMD dan Renstra diaplikasikan untuk melahirkan program nyata. Hasil kongkritnya, rakyat Asmat bisa tertawa dan bersukacita. Jika itu terjadi berarti mereka merasa sejahtera. Sebaliknya, mereka tetap begitu dan sama saja dari tahun ke tahun berarti kita gagal,” harap Bupati Asmat Elisa Kambu, S.Sos berapi-api ketika menyampaikan sambutannya pada pembukaan Musyarawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Asmat, di Aula Widyata Mandala Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat, Kamis (16/3) lalu.
Harapan yang diselimuti motivasi itu membuat darah mendesir dan terkesima. Tentu saja, bagi pejabat yang memiliki ketajaman berpikir dan pendengaran yang mumpuni. Bagaimana tidak! Bupati berharap program 2018 membuat segalanya terjadi. Rakyat Asmat berubah dan merasakan sejahtera.
Sehingga, mereka bisa tertawa dan bersukacita. Itu mengandaikan para pejabat bergerak maju dengan keyakinan dan keteguhan hati untuk mencapai tujuan. Dan para pejabat mesti meyakini bukan sekelompok peramal yang menghabiskan waktu hanya bermimpi mendapat hadiah besar. Juga pejabat bukan peramal yang menganggap hidup ini seperti undian berhadiah, menikmati kesenangan sesaat dan kemudian meledak habis seperti petasan murahan.
“Saya berharap kita bisa berubah. Bersyukur dan bersyukur! Tuhan memilih kita dari yang terbaik dari yang baik. Mari kita belajar dari tahun sebelumnya untuk mulai bergerak dan terus bergerak maju. Dan kita harus belajar menjauhi daerah yang aman dan nyaman, dan belajar untuk merasa aman di tempat yang penuh resiko. Saya mengerti daerah ini penuh tantangan. Namun, dibalik tantangan itu, masyarakat Asmat menanti program kerja yang nyata dan menjawab kegelisahan mereka selama ini. Saya kira kita bisa lakukan. Mari, kita rapatkan barisan dalam satu tim kerja yang kompak. Bagi mereka yang bergerak di luar rel. Saya dan adik saya Tom tidak akan segan-segan mencopot jabatan,” tukasnya.
Sambutan yang menggelegar itu disampaikan dihadapan tim asistensi dari Bappeda Propinsi Papua yang diwakili, Kabid Pengendalian Bappeda Propinsi Papua, Edyson Howay, SH,M.Si dan Kasubid Pengembangan Ekonomi Bappeda Propinsi Papua, Najib Suhaeri serta Muspida Kabupaten Asmat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan dan tokoh pemuda Asmat. Termasuk , 16 SKPD dan Badan, 23 Kepala Distrik se Kabupaten Asmat dan delegasi dari masing-masing Distrik dan kampung.
Ia mengingatkan 4000 lebih program yang diusulkan masyarakat sebagaimana dibacakan Ketua Panitia Musrenbang Kabupaten, Drs. Lambertus Leu dari hasil Musrenbang Kampung, Distrik terencana secara matang. Para pejabat harus memiliki komitmen kuat dan bisa memastikan 4000 lebih kegiatan itu terwujud.
“Saya percaya kita bisa lakukan itu. Sebaliknya, apabila pejabat mengambil keputusan yang salah. Berarti, para pejabat membuat pusing sendiri. Kalau hasilnya rakyat Asmat tertawa berarti keputusan dan program yang dibuat membuat mereka bersukacita. Itu yang kita harus wujudkan. Tunjukan kita hebat dan bisa menjabarkan Visi Misi Kabupaten Asmat dan membuat rakyat Asmat sejahtera. Kita juga harus bisa memilah-milah mana daftar keinginan dan aspirasi serta kebutuhan rakyat. Saya ingatkan! Jangan berharap kita yang menkmati buahnya. Tetapi anak cucu kita yang menikmati buahnya. Maka kita berpikir visioner. Saya percaya ketika kita berbuat, berbuat dan bukan dapat, dapat. Itu harus ingat baik-baik,” harapnya. (Sapa)