Pembukaan Pesta Budaya Asmat ditandai dengan menambah kayu pada wayir (tungku api) dan percikan kapur oleh Bupati Asmat Elisa Kambu, diikuti oleh Wakil Bupati Asmat Thomas E Safanpo, Keuskupan Kabupaten Asmat, Aloysius Nurwito.OFM, Staf Kemenlu Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), Prianti Gagarin Jatmiko Singgih.
Sesuai dengan Tema Pesta Budaya Asmat ke 32 "Jangan padamkan api wayir untuk terus hidupkan nilai-nilai luhur budaya Asmat"
Uskup Keuskupan Asmat, Aloysius Nurwito. OFM menjelalskan, tema yang diusung mengandung nilai-nilai kehidupan bahkan sebelum Agama masuk di Kabupaten Asmat.
"Ada hal-hal yang baik, perlu diluruskan dan perlu dimurnikan. Tapi, tidak mengurangi fungsi dan peranan, serta dukungan semua pihak,"kata Uskup.
Ia mengatakan, pesta budaya merupakan suatu kegiatan istimewa yang diwariskan oleh para leluhur bagi masyarakat, kemudian menjadi berkat bagi Asmat.
"Ini warisan leluhur yang harus kita lestarikan. Agar berguna bagi anak cucu kita,"tuturnya.
Sementara Bupati Asmat, Elisa Kambu, S.Sos mengatakan bahwa kehadiran masyarakat serta para tamu undangan pada acara pesta budaya Asmat yang ke 32 menunjukkan komitmen dan dukungan bahwa budaya itu harus dilestarikan.
"Kita semua sepakat untuk mempertahankan dan mewarisi nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di Asmat,"kata Bupati Elisa.
Ia pun menghimbau kepada semua masyarakat Asmat untuk merayakan pesta ini dengan suka cita.
"Dalam perayaan ini wajib memelihara keamanan, ketertiban. Sehingga pesta budaya Asmat bisa kita laksanakan dengan sukses. Dan juga ucapan terima kasih kepada semua pihak yang hadir menyaksikan dalam mengambil bagian dalam pesta budaya Asmat yang ke-32 Tahun 2017," tutur Bupati (seputarpapua.com)