Mengenal SDI Syuru, Sekolah Model di Asmat
Mengenal SDI Syuru, Sekolah Model di Asmat
Foto bersama Kepsek, Guru dan Murid SDI Syuru |
ASMAT – Sekolah Dasar Inpres (SDI) Syuru yang terletak di Pusat Ibu Kota Kabupaten Asmat ditetapkan sebagai sekolah model oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) pemerintah Propinsi Papua tidak hadir begitu saja. Penyandangan sekolah model berkat dari kerja keras semua guru di SDI Syuru.
“Saya perlu sampaikan terima kasih terlebih dahulu. Karena, SDI Syuru menyandang akreditasi sekolah model dari LPMP Propionsi Papua berkat kerja keras semua guru. Tanpa mereka sekolah ini tidak mungkin ditetapkan sebagai sekolah model dan mendapat akreditasi B,” kata Kepala Sekolah Dasar Inpres Syuru, Abraham Yakairem, S.Pd didampingi Ketua Tim Penjamin Mutu Sekolah, Susilo, S.Pd, di SDI Syuru, Sabtu (18/3) siang.
Ia menjelaskan penetapan SDI Syuru sebagai sekolah model, karena SDI Syuru memenuhi syarat dari sisi akreditasi sekolah. SDI Syuru meraih akreditasi B.
“Saya berharap tahun depan bisa meraih akreditasi A. Hanya untuk mencapai prestasi seperti itu. Saya dan teman-teman guru disini harus bekerja keras lagi,” katanya.
Menjawab media ini soal alasan SDI Syuru ditetapkan sebagai sekolah model di wilayah Kabupaten Asmat, ia mempersilahkan Ketua Tim Penjamin Mutu Sekolah SDI Syuru menjawab.
“Saya memang paham. Tetapi, lebih afdol dengan Ketua Tim Penjamin Mutu Sekolah, pa Susilo,” akunya. Susilo menjelaskan, SDI Syuru ditetapkan sebagai sekolah model itu berdasarkan penilaian pemerintah dan masyarakat sekitar sekolah. Pengelolaan manajemen sekolah, hasil lulusan setiap tahun termasuk kelengkapan tenaga guru dan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler anak murid.
“Kami bersyukur tiap tahun anak-anak di sekolah ini selalu kelulusannya 100 persen. Dan status SDI Syuru meraih akreditasi B. Bisa jadi hal-hal itu pula menjadi bagian dari penilaian pemerintah dan LPMP Propinsi Papua menetapkan sekolah ini sebagai sekolah model. Di Asmat itu ada tiga sekolah model diantaranya, SDI Syuru, SD YPPGI dan SD Darussalam,” jelasnya.
Menurutnya untuk mempertahankan prestasi sebagai sekolah model harus memiliki Tim Penjamin Mutu Sekolah (TPMS).
“Itu sebagai satu syarat yang dianjurkan LPMP Propinsi untuk mendorong meningkatkan mutu kelulusan anak-anak murid yang memiliki aklak, berbudi pekerti yang baik dan cerdas. Sasarannya anak-anak dari sekolah model itu memiliki kecerdasan rohani, spiritual dan intelektual,” katanya.
Ia menjelaskan TPMS di SDI Syuru itu penanggung jawab, Kepsek, Abraham Yakarem, S.Pd. Ketua TPMS, Susilo dan sekretaris, Amaranta Letsoin, S.Pd, Bendahara, Asty C. Ranolat, S.Pd, Pengembang Sekolah Bidang Akademik, Karolina Lamera, S.Ag, Pengembang Bidang Manajemen, Karel Ohowutun, S.Pd, Auditorial Mutu Sekolah, Manfred M.W.Rumlus, S.Pd dan anggotanya, Nining Sukarti, S.Pd serta Apriani Sampe Padang, S.Pd. Dari rekaman media ini, SDI Syuru ini memang dari sisi fasilitas teknologi cukup mumpuni.
Tersedia dua fasilitas jaringan Wi-Fi untuk para guru dan anak murid. Bahkan, kebijakan sekolah tersebut mempersilahkan masyarakat luas menggunakan dua fasilitas jaringan Wi-Fi selepas proses belajar mengajar berakhir setiap hari sekolah. Fasilitas penunjang anak-anak murid meningkatkan budaya membaca, tersedia sebuah perpustakaan sekolah dan berbagai judul buku tertata rapih di dalam ruangan perpustakan. Dan di dalam ruangan perpustaakan tersedia beberapa meja dan bangku bagi anak-anak murid yang suka mengunjungi perpustakaan. Menurut Yakarem anak-anak di SDI Syuru lumayan rajin mengunjungi perpustaan dan membaca berbagai buku yang tersedia di dalam perpustakaan.
“Saya bangga anak-anak rajin kunjungi perpustakaan dan membaca buku yang tersedia,” katanya meyakinkan. (www.salampapua.com)