Informasi

Bank Indonesia Sosialisasi Uang NKRI Baru di Asmat

Bank Indonesia Sosialisasi Uang NKRI Baru di Asmat

 

Ilustrasi

ASMAT -  Sosialisasi uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari pecahan lima puluh rupiah hingga pecahan 100 ribu rupiah mendapat antusiasme tinggi dikalangan warga masyarakat Asmat.

 

 

“Kami sangat bangga antusiasme warga Asmat sangat tinggi dalam sosialisasi hari ini. Kami mengedarkan uang pecahan dari seratus ribu rupiah hingga seribu hampir 700 juta lebih. Pada hal waktu sosialisasi dan menggantikan uang lama dan uang NKRI yang baru hanya beberapa jam,” kata Koordinator KPW BI Papua, Suparjo didampingi anggota, Anru Erikson Sinambela dan Julius Saroge usai melayani warga Asmat, di Pasar Dolog Asmat, Selasa (7/3) sore.

 

Menurut Suparjo sasaran pengedaran uang rupiah NKRI yang baru dari Bank Sentral Republik Indonesia (BI) bersama Pemerintah,  dalam hal ini Mentri Keuangan . Targetnya dalam rangka mewujudkan kebijakan Presiden RI, Joko Widodo yang menetapkan satu harga BBM di Papua. 

 

“Kami sebagai BI berkewajiban menyediakan pecahan uang NKRI dari 50 rupiah hingga pecahan 100 ribu rupiah. Sehingga masyarakat tidak mengalami kendala dalam hal pengembalian uang dalam penetapan satu harga BBM di Papua. Pengalaman selama ini, ada kejadian pengembalian uang masyarakat ketika membeli BBM dengan gula-gula atau manisan. Ke depan ini tidak boleh terjadi,” ujarnya.

 

Menjawab media ini, ia menjelaskan gambar para pahlawan yang terpampang dalam setiap pecahan uang NKRI yang baru itu melambangkan kebinekaan dan sekaligus mensosialisasikan idiologi pancasila kepada seluruh warga negara Republik Indonesia. Maka bagi setiap warga negara yang menghina dan merusak uang NKRI dikenai sanksi pidana.

 

“Pasal pidana yang menghina uang NKRI itu cukup berat ketika yang bersangkutan secara sengaja merusak atau menghina. Karena uang NKRI itu sebagai simbol negara,” jawabnya.

 

Salah satu warga, Ny. Dila mengaku telah menukar uang NKRI yang baru sebanyak 3,5 juta rupiah mulai dari pecahan seribu hingga seratus rupiah. 

 

“Saya sudah tukar uang rupiah yang lama dengan uang NKRI yang beru. Saya senang sekali bentuknya sangat simple,” ujarnya.

 

Dari pengamatan media ini, ibu-ibu yang setelah selesai menukar uang baru dan lama pula berselfi ria dengan HP yang mereka miliki. Media ini pun tidak ketinggalan merekam wajah para ibu-ibu yang berselfi ria itu.

 

Pecahan seratus ribu rupiah terpampang gambar Bungkarno dan Mohammad Hatta. Pecahan lima puluh rupiah gambarnya Ir. H. Djuanda Kartawidjaja. Pecahan dua puluh ribu rupiah gambar Dr. G.S.S.J. Ratulangi. Gambar pada pecahan 10 ribu rupiah menampilkan gambar pahlawan Papua, Frans Kaisiepo dan pecahan lima ribu rupiah tertera gambar Dr. K.H. Idham Chalid.

 

Ditambahkan Suparjo persedian uang NKRI yang dipersiapkan untuk Kabupaten Asmat sebesar 1,8 milar rupiah. “Kami tidak bisa membawa banyak karena pesawat yang menuju ke Asmat hanya pesawat kecil. Kami akan salurkan uang baru ini nanti melalui bank Pemerintah, yaitu Bank Papua. Dan diharapkan pemerintah setempat bisa mensosialisasikan sampai ke pedalaman-pedalaman. Sehingga, warga masyarakat bisa menukar uang lama dengan baru,” katanya. (sapa)

Copyright © 2025 - Pemerintah Kabupaten Asmat