Dinkes Asmat Bahas Aset
Dinkes Asmat Bahas Aset
Peserta Rakerkesda Dinkes Asmat |
ASMAT – Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, Jum’at (24/3) sibuk membahas secara khusus mengenai aset-aset Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat yang tersebar di 16 Puskesmas dan Pustu se-Kabupaten Asmat.
“Rapat ini penting sekali. Supaya kita bisa mengetahui secara pasti Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat asetnya apa-apa saja. Sehingga, bidang perencanaan program Dinas Kesehatan bisa merencanakan secara pasti kebutuhan-kebutuhan alat-alat kesehatan setiap Puskesmas, termasuk aset tidak bergerak seperti tanah,” kata Kadinkes Asmat, dr. Pieter Pajala dihadapan para peserta Rakerkesda Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, di Aula Kesbangpol Asmat, Jum’at (24/3).
Dia menyebutkan, kesempatan Rakerkesda ini semua Kepala Puskesmas (Kapus) dan Pustu, setelah Rakerkesda ini mendaftar seluruh aset-aset yang dimiliki setiap Puskesmas dan Pustu. Karena, data aset Dinkes hingga saat ini belum terdata lengkap alias masih serampangan. Bahkan, data aset dari 2001 sampai 2010 belum ada.
“Saya minta semua Kapus mengecek dan mendaftar seluruh aset yang dimiliki di Puskesmas hingga Pustu. Mengapa? Ini penting! Pada saat pemeriksaan aset-aset yang dimiliki Dinkes yang tersebar di 16 Puskesmas dan Pustu semua terdata. Baik yang rusak maupun yang masih digunakan, seperti alat-alat kedokteran dan alat-alat medis,” katanya.
Dari rekaman media ini di arena Rakerkesda, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Asmat, Kahar Majid menyikapi penyaji materi yang menyajikan aset-aset Dinkes menyarankan, Bendahara Barang harus memiliki basis data aset Dinkes yang terpadu. Bila perlu, dia menyarankan Bendahara Barang harus mengecek dan mendatangi setiap Puskesmas untuk mendata seluruh aset-aset Dinkes Asmat.
“Ini penting sekali. Supaya kita bisa memiliki data yang valid. Dan pada saat, tim pemeriksa memeriksa aset-aset Dinkes yang tersebar di setiap Puskemas dan Pustu itu jelas. Apakah aset itu sudah rusak atau setengah rusak. Kita bisa buktikan bahwa aset yang rusak dan setengah rusak itu ada. Saya kira begitu,” katanya.
Peserta Rakerkesda yang lain menyebutkan, data aset di setiap Pusekesmas itu seharusnya sudah terdata di Dinkes Asmat. “Saya merasa bingung. Bagian yang mengurus aset di Dinas semestinya tidak bisa sampai mencari data aset itu di setiap Puskesmas dan Pustu. Karena, awal dari aset-aset yang dimiliki di setiap Puskesmas berasal dari dan dikirim dari Dinkes. Puskesmas dan Pustu hanya menerima aset dari Dinkes. Saya pikir begitu,” katanya. (Sapa)