Informasi

Hardiknas di Asmat Dimeriahkan Pembagian Hadiah

Hardiknas di Asmat Dimeriahkan Pembagian Hadiah

 

Bupati Asmat, Elisa Kambu, S.Sos sedang membagikan hadiah lomba baca puisi dalam rangka Hardiknas

ASMAT – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Selasa (2/5) di Kabupaten Asmat dimeriahkan dengan pembagian hadiah dari berbagai mata lomba yang digelar Senin (1/5) kemarin. Dan pada puncak Hardiknas dimeriahkan dengan berbagai atraksi seni, juara lomba membaca puisi tingkat Taman Kanak mementaskan puisi dan anak-anak SMA mementaskan seni bela diri kerah putih.

 

Penyambutan Hardiknas Senin (1/5) kemarin dimeriahkan dengan lomba membaca puisi tingkat Taman Kanak-Kanak, makan kerupuk tingkat SD, dan tarik tambang tingkat SMP dan SMA.

 

Usai apel peringatan Hardiknas, SMAN I  Asmat mementaskan seni tarik suara dengan mendendangkan lagu “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” yang diaransement H.Sitompul. Dari Ikatan Keluarga Toraja (IKT) mementaskan dan memperkenalkan “Musik Bambu” yang dipadu dengan suling. 

 

Pentas Musik Bambu yang diperkenalkan keluarga Toraja itu membuat penonton dan para pejabat yang duduk di tribun utama terpesona dan memukau mendengarkan keharmonisan musik bambu dan suling. “Tambah satu lagu lagi,” teriak para penonton setelah anak-anak usia sekolah dan remaja itu meniup music bambu dan suling mendendangkan lagu “Hai Tanahku Papua.”

 

Setelah penonton dan para pejabat menikmati musik bambu, panitia Hardiknas mengajak para seniman tingkat Taman Kanak-Kanak yang meraih juara mementaskan kehebatan mereka membaca puisi. 

 

Salah satu peserta dari Taman Kanak-Kanak St. Ana Suru, anak asli Kampung Suru, Asmat, Dominika Unir Kambari  tampil memukau bak penyair ulung. Keserasian antara intonasi, nada dan ekspresi bahasa tubuhnya sangat selaras. Namun, tim juri lomba puisi menempatkan Dominika Unir Kambari hanya menempati posisi juara faforit. Apa bila, kehebatan Dominika Unir Kambari dibandingkan dengan yang menempati juara I, II dan III dari  penguasaan panggung, kesesuaian antara intonasi dan ekspresi bahasa tubuh jauh berbeda. 

 

“Aneh, ya, mengapa bukan Dominika yang dari TK St. Ana Suru yang juara. Seharusnya, dia yang pantas menjadi juara sebenarnya. Dari sisi usia Dominika yang wajar menjadi juara. Itulah kalau juri asal-asalan, hasilnya seperti ini,” kata salah satu guru SD YPPGI yang enggan menyebutkan jati dirinya.

 

Para pejabat yang di tribun utama pula menilai hal yang sama. “Saya juga heran penilaian para juri. Seharusnya yang sangat bagus cara membaca puisi, intonasi  dan bahasa tubuhnya anak asli dari Kampung Suru itu yang juara,” kata Kepala Dinas Pendidikan Asmat, Donatus Tamot, S.Pd, M.Pd kepada media ini di Dinas Pendidikan Kaupaten Asmat.

 

Tampaknya yang memberikan hadiah lomba membaca puisi tingkat Taman Kanak-Kanak berupa piala tetap dan uang pembinaan diberikan oleh Bupati Kabupaten Asmat, Elisa Kambu, S.Sos.  (Sapa)

Copyright © 2025 - Pemerintah Kabupaten Asmat