Ilmu Paling Mahal Aturan dan Kedisiplinan Diri
Ilmu Paling Mahal Aturan dan Kedisiplinan Diri
Tampak 52 siswa Kelas XII SMA YPPK Yan Smit Agats sedang menyanyikan Himne guru setelah selesai menerima berkas administrasi kelulusan dan pemindahan kucir |
SAPA (ASMAT) – Pastor Paroki Katedral Salib Suci Agats, P. Charles Loyak Deket, OSC menegaskan, sumber ilmu bisa diperoleh lewat guru-guru dan membaca buku. Tetapi, Ilmu yang paling mahal itu kesetiaan mentaati aturan dan kedisiplinan diri.
“Saya dengar aturan di SMA YPPK Yan Smit sangat ketat. Kalau aturannya longgar pasti tidak ada arah. Setiap sekolah yang aturannya bagus, pasti buahnya juga bagus. Dan kompleks Yan Smit ini penuh kasih sayang. Maka, saya mau ingatkan ilmu yang paling mahal adalah aturan dan kedisiplinan diri,” katanya dalam renungan pada syukuran perpisahan kelas XII SMA YPPK Yan Smit Agats, di SMA YPPK Yan Smit Agats.
Menurutnya Tuhan hadir lewat tanda-tanda kebaikan. Kebaikan lewat guru-guru , orang tua dan sekolah. Maka, anak-anak kelas XII yang sebentar lagi akan meninggalkan Agats masuk ke Perguruan Tinggi mesti membawa tanda-tanda kebaikan itu. “Saya harapkan berjuanglah demi masa depanmu seraya membagakan orang tua dan sekolah ini,” harapnya.
Ketua Panitia Perpisahan kelas XII SMA YPPK Yan Smit. Aldi Palumpun menyampaikan perpisahan bukan akhir tetapi pilihan. Artinya, kelas XII setelah tamat di SMA YPPK Yan Smit memilih untuk melanjutkan pendidikan sampai Perguruan Tinggi. “Saya mau sampaikan bahwa perpisahan bukan akhir, tetapi pilihan. Maka, saya mewakili teman-teman mengucapkan banyak terima kasih kepada bapa ibu guru,” katanya.
Dia menyebutkan perpisahan yang tampil berbeda kelas XII kali ini hasil perjuangan swadaya kelas XII melalui semua Dinas di pemda kabupaten Merauke menjalankan sumbangan dan basar. Dukungan dari adik-adik kelas XI dan kelas X serta sumbangan swadaya bapa ibu guru. Sehingga, acara syukuran berjalan meriah seperti ini.
Perwakilan orang tua dari 52 siswa yang berhasil lulus 100 persen, Rafael Rahayaan mengucapkan terima kasih kepada bapa ibu guru, Ketua Yayasan Yan Smit dan Pemerintah daerah berencana menyumbangkan drumband kepada SMA YPPK Yan Smit.
“Saya mewakili orang tua dari 52 anak anak kami terima kasih sebanyak-banyaknya dan minta maaf apa bila anak-anak kami salah tutur kata selama dididik di tempat ini kepada bapa ibu guru danYayasan YPPK. Terima kasih yang sama juga kepada Pemda Asmat yang berencana memberikan sumbangan drumband kepada SMA YPPK Yan Smit,” ujarnya disahut tepuk tangan meriah anak-anak kelas XII, XI, X, orang tua murid dan tamu undangan.
Kepala Sekolah YPPK Yan Smit, Endang Ranolat sebelum mengumumkan secara resmi prestasi anak-anak terlebih dahulu mengucapkan terima kasih kepada orang tua murid mempercayakan anak-anaknya belajar di SMA YPPK Yan Smit. Sekaligus, ia menyerahkan kembali 52 anak SMA YPPK Yan Smit kepangkuan orang tua disertai dengan penyerahan administrasi anak-anak.
“Saya mewakili keluarga besar SMA YPPK Yan Smit terima kasih atas kepercayaan orang tua merelakan anaknya belajar di SMA YPPK Yan Smit. Tiga tahun lalu orang tua menyerahkan kepada kami anak-anak untuk belajar disini. Kini kami kembalikan lagi kepada orang tua setelah mereka lulus 100 persen dalam mengikuti UNBKP. Mari kita semua bersyukur 52 anak ini semua lulus 100 persen,” katanya disambut tepuk tengan meriah.
Dihadapan orang tua murid, Bupati Asmat yang diwakili Asisten II, Siprianus Timmy, S.Sos, Kepala Dinas Pendidikan, Donatus Tamot, S.Pd, M.Pd dan tamu undangan, Ranolat menyampaikan pula soal penampilan anak kelas XII pada syukuran perpisahan mengenakan toga (ibarat wisuda sarjana) demi efisiensi dan penghematan biaya.
“Kami evaluasi acara seperti ini biasanya mahal sekali. Maka kami mencoba menekan biayanya anak-anak mengenakan toga. Sehingga biaya perpisahan mereka hemat. Lalu, perpisahan dipercepat dengan perhitungan transportasi kapal bagi mereka yang melanjutkan kuliah di luar Papua. Dua hari ke depan ada kapal. Maka perpisahan kami percepat,” katanya.
Dia mengumumkan kelulusan siswa kelas XII SMA YPPK Yan Smit tahun ajaran 2016/2017 dari 52 anak dengan jurusan IPA 17 orang dan IPS 35 orang semua lulus seratus persen. Dari 17 orang jurusan IPA yang menempati posisi pertama diraih Yustina Imelda Rahayaan denga jumlah nilai 752, 4. Posisi kedua di raih Indri Katemba dengan jumlah nilai 701, 6 dan posisi ketiga diraih Magdalena Datumanik dengan jumlah nilai 698,3. Sementara IPS, posisi pertama diraih Martha Clautilda Mindipko dengan jumlah nilai 725, 4. Posisi kedua ditempati Rosalina Meitonia R.T. Katit dengan jumlah nilai 690,5 dan posisi ketiga ditempati Oschar H Bupits dengan jumlah nilai 685,6.
Tampak usai pengumuman kelulusan dan peringkat sesuai jurusan dilanjutkan dengan 52 peserta menerima administrasi sekolah, pengalungan medali SMA YPPK Yan Smit dan pemindahan kucir oleh Kepsek, Endang Ranolat.
Bupati Asmat, Elisa Kambu, S.Sos yang diwakili Asisten II Setda Asmat, Siprianus Th. Timmy, S.Sos mengapresiasi kreativitas para guru SMA YPPK Yan Smit memberi motivasi kepada anak-anak yang tamat dari SMA YPPK Yan Smit mengenakan toga.
“Saya sangat apresiasi motivasi seperti ini. Karena anak-anak pasti bangga mengenakan toga dan terpacu untuk meraih cita-cita dan mimpinya yang lebih tinggi meraih sarjana. Maka, saya harapkan anak-anak yang tamat ini termotivasi pula menyelesaikan studi di PT hanya empat tahun tidak boleh menjadi Mahasiswa abadi di kampus-kampus dimana kamu kuliah. Bawalah semangat sekolah ini dimana kamu belajar di PT,” katanya.
Perayaan syukur perpisahan kelas XII SMA itu ditandai dengan prosesi anak-anak kelas XII memasuki ruangan acara ibarat wisuda sarjana. Dan Pastor Paroki Salib Suci Agats, P. Charles L Deket, OSC menutup arak-arakan itu dan dilanjutkan dengan perayaan syukur Ekaristi. Perayaan syukur itu pula dimeriahkan dengan lagu-lagu yang dipersembahkan oleh koor SMA YPPK Yan Smit. (Sergi)