Kelangkaan Minyak Tanah di Agats Berlanjut
Warga Agats mengantri untuk mendapatkan minyak tanah. (Foto: RRI/ Herry Bay)
Asmat: Sejumlah pangkalan minyak tanah di Kota Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, dipadati antrean panjang warga yang berusaha mendapatkan minyak tanah. Kelangkaan yang telah berlangsung selama satu bulan menyebabkan banyak warga kesulitan, termasuk ibu Titin, seorang pedagang warung makan.
“Saya sudah satu bulan tidak bisa buka warung makan, karena tidak ada minyak tanah untuk memasak,” kata ibu Titin. Ia berharap pemerintah dapat mendatangkan pasokan minyak tanah lebih cepat, terutama untuk warga yang bergantung pada minyak tanah untuk mencari nafkah.
"Kita bukan lapar nasi, tapi lebih lapar minyak tanah," ujarnya, menyoroti betapa vitalnya minyak tanah bagi kehidupan sehari-hari di Agats.
Selain kelangkaan, warga juga mengeluhkan kenaikan harga minyak tanah yang bervariasi di berbagai pangkalan. Menurut ibu Titin, harga minyak tanah di pangkalan berbeda-beda, mulai dari Rp15.000 hingga Rp20.000 per liter, jauh di atas harga normal yang seharusnya Rp6.000 per liter.
Ibu Titin dan warga lainnya berharap kapal pengangkut minyak dari Timika segera tiba agar pasokan minyak tanah kembali normal. "Kami hanya bisa bergantung pada warung untuk memenuhi kebutuhan hidup," pungkasnya. (Herry Bay)