Longboat Tenggelam di Asmat, 4 Korban Ditemukan Tewas
Longboat Tenggelam di Asmat, 4 Korban Ditemukan Tewas
Tim SAR dibantu warga ketika mengevakuasi salah satu jenazah korban / Foto Istimewa |
ASMAT - Sebuah perahu motor (longboat) berpenumpang 11 orang dilaporkan mengalami kecelakaan dan tenggelam di sekitar perairan Primapu, Kabupaten Asmat, Senin (27/3) malam.
Longboat berkekuatan 15 PK yang bertolak dari Kota Agats, Asmat, tujuan Kampung Samendora itu dilaporkan mengalami insiden di Pos SAR Asmat sekitar Pukul 21.00 Wit malam.
Kasubsie Operasi Kantor SAR Timika, Syahril, SE menerangkan bahwa 8 korban telah ditemukan dari total 11 penumpang. Pencarian hari pertama, Senin (27/3), 4 korban ditemukan selamat. Kemudian hari kedua, Selasa (28/3), 4 korban ditemukan sudah meninggal dunia.
Adapun 4 korban selamat yaitu Katarina Piri, Sandi, Yana Atambor, dan Maya Akamor. Kemudian korban meninggal dunia yaitu dua balita antaralain Soni (3 tahun) dan Yola (1 tahun), serta Margi (6) dan Lilis Setiawati (25). Sedangkan tiga korban lainnya yang belum ditemukan yaitu Stefanus, Bernadus, dan Ego.
"Pada Senin kami temukan 4 korban selamat. Selasa pagi tadi kami temukan tiga orang dan sore satu orang, itu semua dalam kondisi meninggal dunia," kata Syahril saat dikonfirmasi Salam Papua, Selasa (28/3).
Syahril mengatakan, pihaknya masih akan melakukan pencarian untuk tiga korban yang belum ditemukan. Delapan personil gabungan Kantor SAR Timika, Pos SAR Asmat, dan warga dengan dua unit speed boat berkekuatan 80 PK telah dikerahkan melakukan pencarian selama dua hari terakhir.
"Apapun kondisi korban meninggal atau selamat kami akan upayakan sampai seluruhnya bisa ditemukan. Atau setidak-tidaknya operasi dilakukan sampai batas akhir pencarian," tutur Syahril.
Dia menambahkan bahwa berdasarkan informasi awal, longboat berpenumpang 11 orang termasuk dua balita diduga terbalik akibat kondisi laut. Meski begitu, posisi longboat hingga kini belum ditemukan.
"Kami tidak terlalu intens pantau posisi long boat. Infonya awalnya perahu memang terbalik. Sementara kami fokus pada pencarian para korban," jelasnya.
Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun dari Kota Agats menyebutkan, para korban merupakan tenaga pengajar.(Sapa)