ASMAT - Dengan diresmikannya pasar induk Agats sebagai pasar resprensentatif Kabupaten Asmat, Selasa (14/2) lalu , Bupati Elisa Kambu, S.Sos optimis secara berlahan seluruh pedagang yang selama ini membentang jualan di sepanjang pinggiran jalan akan beralih ke pasar Induk. Sehingga bisa dijadikan sebagai pusat perdagangan kota. 

Bupati Asmat, Elisa Kambu, ketika ditemui Salam Papua usai meresmikan Rumah Pastori Gereja Kemah Injil (GKI), depan pasar Dolog, Minggu (19/2) menjelaskan, pihaknya akan melakukan upaya pendekatan bersama seluruh pedagang umum, agar bisa menggunakan pasar induk Agats sebagai pusat perdagangan di Asmat. Sehingga dalam kompleks tersebut dijadikan pasar serba ada. 

"Memang selama ini kota tidak punya pasar khusus, sehingga masyarakat hanya menggunakan pinggiran jalan. Saya harap supaya berlahan pasar induk itu akan dipadati oleh seluruh pedagang,"ujarnya.

Terkait dengan pengawasan peredaran dan penjualan barang kadaluwarsa, Elisa menjelaskan, hal tersebut merupakan tugas penting pemerintah dan telah dijadikan sebagai agenda tahunan yang dilakukan bersama dinas terkait. 

Kata dia, untuk mengatasi hal tersebut pemerintah kabupaten (Pemkab) Asmat akan membentuk tim khusus untuk lebih gencar melakukan penyisiran penjualan bahan makanan (Bama) kadaluwarsa agar tidak merugikan masyarakat. Selain pemkab yang akan gencar melakukan hal tersebut, dirinya pun mengharapkan adanya kerjasama dan peran aktif masyarakat untuk memberikan informasi terkait penemuan - penemuan. 

"Selain pemerintah, tentunya informasi dari masyarakat juga sangat penting. Kalau misalnya benar terjadj hal seperti itu, berarti sangat merugikan masyarakat, karena pasti akan sakit kalau konsumsi sesuatu yang sudah habis masa berlakunya,"ungkapnya.(Sapa)