Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kabupaten Asmat, Muhammad Iqbal mengungkapkan, rumah bantuan tersebut nantinya diberikan kepada warga asli Asmat yang telah berprofesi sebagai petani sawah di Kampung Sagare.

“Nantinya rumah itu dibangun dekat dengan lahan mereka. Sehingga petani bisa mengakses lahannya lebih dekat. Bantuan rumah sederhana ini adalah motivasi pemerintah untuk mendukung warga asli Asmat yang menekuni pertanian,” kata Iqbal, Sabtu (11/17).

Ia mengatakan, sejak tahun 2009 lalu, warga Sagare mulai menggarap lahannya untuk ditanami padi. Melihat potensi di Sagare, sejak beberapa tahun terakhir pemerintah setempat memberikan dorongan dan menjadikan kampung tersebut sebagai daerah lumbung pangan Asmat.

Bahkan, kata Iqbal, pemerintah menjadikan Kampung Sagare sebagai kampung percontohan untuk pengembangan padi di Kabupaten Asmat. Tujuannya agar masyarakat lebih termotivasi bercocok tanam.

“Tanaman padi di sana masih organik, tanpa pupuk dan menggunakan mekanisasi. Tapi warga memiliki tekad yang kuat untuk membuka lahan sawah. Ke depan tentunya pemerintah akan memberikan dorongan yang lebih optimal lagi,” kata dia.

Iqbal menambahkan, pengembangan tanaman padi di Asmat tidak hanya di Kampung Sagare. Pemerintah setempat juga melirik sejumlah distrik, di antaranya Distrik Atsj dan Pantai Kasuari. Tahun ini ada 90 hektar lahan sawah yang dibuka di sejumlah distrik. (seputarpapua.com)