SEKOLAH MENENGAH AGAMA KATOLIK (SMAK) PERTAMA HADIR DI KABUPATEN ASMAT
Peresmian SMAK Seminari Yohanes Penginjil Asmat dilakukan oleh Uskup Keuskupan Agats, Mgr Aloysius Murwito OFM. Selasa (16/3/2021).
Hadir dalam perewsmian, Dirjen Bimas Katolik Kemeneg RI Yohanres Bayu Samodro, Sekda Asmat Bartholomeus Bokoropces, Wakil Ketua II DPR Papua Edoiurdus Kaize.
Kemudian, Kepala Yayasan SMAK Seminari Tamot, Kepala Kemenag Asmat Yohanes Nahak, serta tokoh agama, tokoh masyarakat dan undangan terkait.
Acara peresmian Seminari ini diawali dengan pengguntingan pita dan dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh yang mulia Mgr. Aloysius Murwito, OFM, dan di saksikan oleh Dirjen Bimas Katolik Yohanes Bayu Samodro, bersama Sekda Bartholomeus Bokoropces, serta para pejabat dan undangan yang hadir.
Setelah peresmian, dilanjutkan dengan Misa syukur atas kehadiran gedung sekolah baru SMAK Seminari Yohanes Penginjilan Asmat.
Mitra RRI Relay Asmat Herry Bay, Uskup Agats Asmat dalam sambutan mengatakan, “Hadirnya SMAK ini, bermula dari kerinduan umat, dan Uskup mengakui, berdirinya SMAK Seminari Yohanes Penginjil ini sejak tahun 2019 yang lalu, tepat dengan agenda Musyawarah Pastoral (MUSPAS).
“Karena didorong pula oleh keinginan umat, maka sekolah ini telah dibangun dan diresmikan. Pembangunan sekolah ini baru 60%, akan dilanjutkan juga pembangunan seperti Asrama Putra/Putrid an fasilitas dasar lainya,”kata Uskup.
Menurutnya, sekolah ini sejajar dengan sekolah pendidikan Islam dibawah naungan Kemenag RI, yakni madrasah Aliyah Negeri.
“Di Islam ada madrasah pendidikan Islam, di katolik kita punya Sekolah Menegah Agama Katolik yang sama- sama bernaung dibawa Kemenag RI,”kata Bayu.
Terkait izin Operasional akan ditinjaklanjuti secepatnya, sesuai permintaan Uskup Keuskupan Agats.
Untuk tim, Tim Bimas Katolik Kemenag RI, kata Bayu, akan turun meninjau sekolah ini sehingga segala administrasinya dapat terwujud, demi keberlanjutan progress aktivitas pendidikan yang lancer dan berkualitas.
Terkait ijin operasioanl akan ditinjaklanjuti secepatnya, sesuai permintaan Uskup Keuskupan Agats.
Untuk tim, Tim Bias Katolik Kemenag RI, kata Bayu, akan turun meninjau sekolah ini sehingga segala administrasinya dapat terwujud, demi keberlanjutan progress aktivita pendidikan yang lancer dan berkualitas.
“Saya mendukung penuh kehadiran SMAK berdiri di Asmat karena untuk mendorong kehidupan manusia di Tanah Papua, karena dasar utama penguatan SDM di Papua melalui dunia pendidikan, apalagi fokusnya pendidikan agama untuk anak Papua,”ujar Bayu.
Menurut Bayu, sekolah ini hadir agar ada benih- benih tuntas muda yang berwawasan luas, dan berilmu agama katolik yang mumpui, sehingga dapat menyiarkan pesan- pesan iman untuk masyarakat setempat.
“Saya yakim siswa/siswi yang nanti masuk SMAK Seminar Yohanes Penginjil Asmat kelak akan menjadi Bibit-bibit yang cemerlang.”tutur Bayu.
Penulis : Hery Bay
Editor : Melania Ohoiwutun